Ad Section

Selamat Datang di Media Online Kampung Dames, Medianya Untuk Berkreasi dan Literasi

Analisis Media Massa Sebagai Media Dakwah


Dalam perkembangan sejarah kaum muslimin, persinggungan antara dakwah dengan berbagai permasalahan tidak dapat dihindarkan. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan dakwah yaitu mengajak umat manusia untuk mengerjakan kebaikan. Disamping itu dibutuhkan pula media-media yang dapat membuat kegiatan dakwah menjadi lebih efektif dan efisien.

Dalam masa yang lebih maju, media dakwah semakin berkembang. Dakwah sudah tidak lagi dikembangkan hanya sebatas menggunakan media tradisional, akan tetapi sudah mulai dikembangkan melalui pemanfaatan media-media lain seperti melalui lembaga-lembaga formal maupun informal, dan juga pemanfaatan media massa cetak maupun media elektronik ataupun berbagai varian media lainya.

Dakwah merupakan bentuk komunikasi yang khas, adapun yang membedakan dari bentuk komunikasi yang lain adalah cara dan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari komunikasi mengharapkan adanya partisipasi dari komunikan atas ide-ide atau pesan yang disampaikan sehingga dengan pesan-pessan tersebut terjadi perubahan sikap dan tingkah laku. Demikian juga dengan dakwah. Seorang da’i sebagai komunikator sangat berharap agar mad’u sebagai komunikan dapat berbuat dan bersikap sesuai isi pesan yang disampaikan.

Dalam komunikasi massa media tersebut, lembaga penyelenggara komunikasi bukan berupa perorangan, melainkan melibatkan banyak orang dengan organisasi yang kompleks dan pembiayaan yang besar. Adapun pesan-pesan di televisi bukan hanya didengar, tetapi juga dapat dilihat dalam gambar yang bergerak. Secara umum, tujuan dari media televisi adalah sebagai sarana hiburan, pendidikan, kontrol sosial, dan sebagai penghubung ataupun bahan informasi.

Daya tarik media televisi demikian besar sehingga pola-pola kehidupan manusia sebelum muncul televisi berubah sama sekali. Media televisi menjadi panutan baru bagi kehidupan manusia. Tidak menonton televisi sama juga dengan makhluk buta yang hidup dalam tempurung. 

Dakwah menggunakan media televisi juga mempunyai kelemahan. Dalam kasus Indonesia hal ini tidak bisa dilepaskan dari kondisi pertelevisian yang ada khususnya di indonesia. Dalam bidang sinetron misalnya, bahwa sinetron Indonesia berkembang dari segi jumlah, namun kualitasnya memprihatinkan. Demikian pula sinetron Islami yang sering kita lihat selama ini, sebagian besar belum mencerminkan ajaran Islam yang sesungguhnya. Bahkan terkadang ada suguhan adegan-adegan yang tidak layak ditampilkan dan menyalahi norma islam.


Keberadaan media dakwah sebagai sarana penunjang keberhasilan dakwah menjadi sebuah keharusan. Oleh karena itu sudah selayaknya bagi para da’i untuk membekali diri dengan berbagai kemampuan guna pemanfaatan media yang ada sehingga dakwah dapat dijalankan secara lebih efektif dan efisien. Salah satu media dakwah yang cukup efektif dan harus betul-betul dimanfaatkan dengan baik. Televisi memiliki potensi yang luar biasa dalam dakwah terutama dari faktor jangkauan transmisinya yang begitu luas, mad’u yang heterogen serta kekuatannya untuk menampung berbagai varian metode dakwah.