Menjelang pilkades (pemilihan kepala desa) 2017, berbagai macam komunikasi politik dilakukan oleh calon kades untuk mendapatkan pencitraan di masyarakat. Ini semua dilakukan untuk mendapatkan banyak dukungan dalam pilkades serentak 2017. Komunikasi yang dilakukan pun bermacam-macam dengan ciri khas masing-masing. Media yang digunakan pun bervariasi salah satu media yang sedang berkembang akhir-akhir ini adalah internet. Internet menjadi media alternatif modern yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan politk.
Para calon menyadari potensi
kampanye politik melalui internet cukup menjanjikan. Meskipun begitu
masing-masing relawan cyber merupakan bentukan dari masing-masing calon kades.
Bisa disimpulkan apabila pernyataan ini memang benar, maka pencitraan
masing-masing calon kades sudah bagus.
Kampanye politik dilakukan oleh para
pendukung secara suka rela yang artinya bisa dikatakan bahwa pembetulan citra
masing-masing calon kades di masyarakat desa dames damai. Namun bisa juga
masing-masing calon kades hanya sebuah pencitraan. Artinya, bahwa calon kades
sendiri juga ikut dalam mendirikan dan
mengorganisirkan relawan-relawan tersebut. akan tetapi, para calon kades bahwa
masing-masing calon kades tidak mendirikan dan mengorganisir para calon agar
terkesan memiliki banyak pendukung yang dengan suka rela membantu masing-masing
para calon. Ini bisa juga ditujukan untuk membuat para saingan calon kades
menjadi gentar.
Entah mana asumsi yang benar, namun
pencitraan calon kades ini sudah bisa dibilang sukses dan strategi komunikasi
yang dilakukan masing-masing calon sangatlah efektif, terdapat keselarasan
antara motif kepentingan komunikator dengan kondisi komunikan masyarakat didesa
dames damai. Hal ini juga ditambah dengan pesan yang dipilih berserta media
yang digunakan sangat mendukung keberhasilan proses komunikasi masing-masing
calon tersebut. sehingga keseluruhan variabel dalam komunikasi seperti
komunikator, komunikan, pesan yang disampaikan, media, dan effek komunikasi
terungkap dengan baik.