Ad Section

Selamat Datang di Media Online Kampung Dames, Medianya Untuk Berkreasi dan Literasi

Kegalauan Masyarakat Menunggu Sosok Inspiratif

Andri
Nama saya andri, saya berasal dari bima kecamatan monta desa wilamaci. Tepatnya di daerah pesisir  selatan di teluk waworada. Daerah terpencil yang jauh dari perkotaan dan sangat minim inprastruktur sarana dan prasarana untuk menunjang dan mempermudah aktivitas kesehaian masyarakat seperti halnya air bersih yang sampai saat sekarang msih di beli, lapangan umum yang tidak ada. Kurangnya lembaga pendidikan dan bahkan ironisnya menempuh untuk pergi kesekolah para siswa harus menempuh kilo meter untuk sampai di sekolah.
Tempat beribadatan yang jauh dari kata layaknya jauh dari pembangunan dan dari perhatian seperti tempat peribadatan daerah lain. Sehingga secara langsung sangat mempengaruhi animo masyarakat, untuk pergi beribadah di masjid. Bahkan bisa di bilang masjid sudah di ibaratkan sebagai tempat yang sakral yang di datangi penuh antusias hanya dengan dua kali satu tahun. Tepatnya waktu hari Raya Idul fitri dan Idul Adha, disitu sangat terlihat jelas animo dan antusias masyarakat untuk datang ke Masjid. Ironis memang,ketika esensi dari Masjid yang pada dasarnya selain sebagai tempat peribadatan juga sebagai wadah pemersatu masyarakat.
            Sehingga tak heran kemudian perpecahan antar masyarakat sering kali terjadi semacam perkelahian antar kampung, kenakalan remaja, dan tindakan-tindakan yang tidak bermoral lainnya. Predikat sebagai daerah kriminalitas pun tidak dapat di hindarkan, karna realitas yang terjadi memang sangat mencerminkan bahwa tindakan kriminalitas bukan suatu hal yang asing bagi masyarakat setempatnya.
            Daerah saya juga kaya dengan orang-orang yang intelektual, orang-orang yang cerdas dan sangat diakui eksistensinya di tempat mereka menuntut ilmu, tetapi keheranan timbul di dalam diri masyakarat. Karena selama puluhan tahun keberadaan orang-orang cerdas itu pun serasa hanya sebagai maskot penghias untuk menutupi anggapan dari orang luar bahwa daerah tersebut sudah terlepas dari belenggu kebodohan. Realita yang terjadi begitu ironis perubahan yang di nanti-nantikan masyarakat yang bertumpu pada orang-orang intelek itupun tak urung di lakukan. Tak tau apa mungkin penyebabnya ????

            Anehnya kejadian- kejadian yang tidak bermoral itupun tak jarang sebagai tokoh utamanya adalah orang-orang pintar, yang kemudian merambat dan sangat mempengaruhi generasi kebawah. Tak heran pernikahan usia dini sangat mendominasi dan itu semua sangat berdampak pada matinya generasi penerus dan menghambat proses kemajuan di dalam masyarakat, karna harus di akui bahwa daerah yang baik adalah daerah yang memiliki regenerasi yang hebat. Kerinduan masyarakat terhadap sosok orang yang mampu hadir memberikan suatu stimulus untuk sedikit merubah keadaan dari kegalauan menjadi senyuman kebahagiaan masih sangat mendalam.