Ad Section

Selamat Datang di Media Online Kampung Dames, Medianya Untuk Berkreasi dan Literasi

Puisi Wahyu Nusantara Aji





Puisi Dari Bukit

tak niat kubedakan rupamu yang dingin dan panas
Sebab curamlah aku mengenalmu
Yang konon menggambar kalimat alam
Paling dalam

Ada juga mantra yang lupa di baca
Mengasing pada puncakmu,
Semua itu tertangkap
Dari bungkusan lembah
Jadi tali oleh-oleh yang patah

Sandubaya,2015


Meditasi Sunyi, Pergasingan

Di lembah yang bernama
Aku membakar diri
Mencari sunyi Ibrahim
Yang dikisahkan buku
serupa angin.

Pergasingan,2015


Angin dan Senja di ujung Nanggi

Sebab pergasingan yang membakar diri
Juga angin yang teranak tiri
Membunuh hasrat senja
belajar mencumbui puncaknya
Hingga arah melempar
Angin dan Senja diujung Nanggi

Sembalun, 2015


Hikmah Nanggi

Di jalan,
Kaki-kaki kita mengejar malam
yang berlari ke ujung nanggi
Sebab takut  di rampas waktu
yang tak kenal kata berhenti

pada persimpangan curam, kita bersihkan semak belukar
yang ternyata adalah hati yang lupa ditinggalkan
sedang angin menculik air, meninggalkan dahaga
juga dingin mambasuh kenyang dari perut kita

Namun sempat,
Tuhan menyentuh dengan tangan
yang lengannya serupa kayu pembakaran,
kemudian tangan itu menggenggam tubuh beku nan kaku
; Kita
Berhenti,
Pada puncak yang tersulap nikmat sejati dari mimpi.

Puncak Nanggi, 2015




Tentang Penulis :
Wahyu Nusantara Aji, lahir di Lombok Timur, 21 Oktober 1998. Beberapa karyanya dimuat di Koran Suara NTB, Sastra Mata Banua dan Situs Kampungmedia.com. juga terhimpun dalam antologi puisi Sendiri Berdekap Sepi(Stepa Pustaka,2016) Sajak Kita(Gema Media,2016). Aktif menulis di Komunitas Rabu Langit “KRL”.