Sukarni |
Kartini adalah seorang perempuan tangguh
yang hidup di zaman penjajahan, ia
adalah salah satu dari deretan perempuan tangguh yang mendapat predikat
pahlawanan nasional, dikarenakan dedikasi dan perjuangan nya terhadap Negara
yang begitu sangat luar biasa, peran kartini dalam membangunkan darah juang
perempuan yang di anggap selalu didiskriminasi hak-haknya dan selalu berada
pada posisi yang tertindas selalu di gaung-gaungkan dalam setiap gerakanya,
apalagi perempuan pada zaman penjajahan dulu selalu di incar oleh penjajah
untuk dijadikan budak dan dirampas hak-hak hidupnya
Sehingga secara langsung membuat para wanita pada
saat itu merasa di sekak pergerakan nya dalam hal apapun,beberap hal yang di
suarakan oleh kartini seperti kebiasaan wanita harus di pinggit, tidak bebas
menuntut ilmu dan juga adat yang mengekang kebebasan perempuan. Kartini
menginginkan emansipasi, seorang perempuan harus memperoleh kebebasan dan
kesetaraan baik dalam kehidupan maupun dimata hukum. Kartini juga mengungkit
mengungkit isu agama seperti poligami dan alasan mengapa kitab suci harus di
hafal dan dibaca tapi tidak dipahami.
Bahkan, ada kutipan dari kartini yang
berkata, “agama harus menjaga dari berbuat dosa, tapi berapa banyaknya dosa
diperbuat orang atas nama agama itu”. Meski sudah meninggal, perjuangan kartini
lewat surat-suratnya memilki arti penting bagi kedudukan wanita Indonesia,
salah satu perkataanya yang masih dikenang sampai sekarang adalah “ Habis gelap
terbitlah terang”.
Pada tanggal 21 april adalah bertepatan
dengan perayaan hari kartini, dimana pada perayaan ini mengenang kembali
perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh ibu kartini, lebih khususnya kaum
perempuan, perayaan ini bukan hanya saja memperingati hari kartini tiap
tahunya, tetapi diharapkan juga menjadi motivator dan mengispirasi generasi kartini
muda, bukan juga dijadikan sebagai moment satu kali setahun tetapi perayaan
juga bisa diikuti dengan peragaan sikap dan perilaku kartini di keseharian,
bahwa semua perempuan memiliki kesetaraan dan punyak hak keberanian dalam hal
apapun, oleh karenanya anggapan-anggapan laki-laki bahwa perempuan hanya bisa
berprofesi di tiga tempat yaitu dapur, sumur dan ranjang bisa ditepis dengan
jiwa-jiwa prempuan yang kuat dan berani sebagaimana apa yang telah di amanahkan
oleh ibu kartini. Sehingga dalam perkembanganya perempuan tidak hanya saja
berada di bawah instruksi laki-laki tetapi perempuan juga bisa menjadi
leadership.
Di zaman dewasa ini atau biasa disebut
sebagai era millennium, dimana telah terjadi kemajuan besar-besaran, revolusi
industry dan dan teknologi yang terjadi secara lansung manusia ikut serta
terlibat dalam hal itu, baik sebagai produsen maupun konsumen, hal ini membuat
manusia memiliki ketergantungan dan prubahan perilaku yang memaksa harus ikut
tren perkembangan zaman, secara langsung melupakan budaya-budaya klasik,
hal-hal klasik adalah hal kuno yang harus di tinggalkan, begitulah pandanganya.
Perempuan Indonesia sudah tidak lagi dihadapkan pada hal-hal yang mendesak yang
mengharuskan mereka untuk berjuang seperti ibu kartini, tetapi dengan perkembangan
zaman ini perempuan sudah dihadapkan pada titik kenyamanan dan terbiasa
mengkonsumsi hal yang bersifat instan,
tingkah laku dan gaya hidup sudah tidak lagi di inisiasi oleh prinsip
pribadi tapi lebih cenderung terpengaruh dan mengadopsi hal- hal yang di
tawarkan di media. Beberapa catatan penting perihal efek tentang semua itu
sangat berdampak buruk bagi kelangsungan perkembangan generasi dan Tingkat SDM
yang mulai menurun, ini adalah satu persoalan yang belum bisa terselesaikan sampai
dengan hari ini.
Berangkat dari contoh kasus diatas tentu
adalah hal yang sangat menakutkan bagi bangsa Indonesia, harapan-harapan
terhadap anak bangsa tentu sangat lah urgent, dimana hanya ditangan generasi
muda lah estafet kemajuan akan terus diberlangsungkan. Perempuan-perempuan
Indonesia sudah saatnya mempelopori kemajuan bangsa, perempuan tidak lagi hanya
bisa menjadi konsumen, tapi perempuan udah mulai mengeksplor kemampuan dan
memproduksi sesuatu yang memiliki nilai tawar untuk bisa dinikmati hasilnya, wanita
Indonesia harus mampu memberikan kontribusi nyata lewat karya-karyanya yang
memiliki daya saing, dalam berbagai lini perempuan juga harus mampu berperan
aktif untuk menjadi garda terdepan, semisal dalam bidang pendidikan perempuan
udah bisa menjadi guru yang produktif yang bukan hanya mengajar dengan system
formalitas tetapi udah mampu memberikan didikan yang nyata bertujuan untuk
mencetak generasi yang kompeten dan memilik potensi yang tidak lepas dari
didikan akhlak dan agama, dalam bidang ekonomi perempuan harus hadir sebagai
pengatur dan seorang manajemen yang baik untuk mamajukan perkonomian bagaimana
mengelola sumber daya dengan sanggat baik sehingga membentuk satu perekonomian
yang bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, dan bidang-bidang yang lain
juga perempuan harus lebih unggul, sehingga pandangan orang terhadap kaum
perempuan bahwa kestaraan itu tidak dapat terwujud jikalau perempuan masih
dipimpin oleh laki-laki bisa ditepis, tetapi lewat inovasi dan kreatifitas
nyata seperti itu ternyata perempuan bisa lebih unggul dari pada laki, karena
lewat sentuhan-sentuhan lembut dari tangan dan pikiran perempuan lah melahirkan
kualitas yang sangat baik tanpa terburu-buruh
dan desa-desakan.
Sebagai generasi penerus kartini,
permpuan Indonesia adalah tipikal perempuan-perempuan hebat yang tidak dapat
menyerah akan keadaan dan tidak dapat terpengaruh oleh sesuatu hal yang dapat
merusak dan mengancam masa depan. Yakin dan percaya lah bahwa di rahim
kalianlah lahir generasi mausia hebat yang akan menjadi penerus kedepanya.
0 Response to "Kartini Era Milineal"
Post a Comment