Evian-les-Bains - Jerman punya rekor pertemuan buruk dengan Italia di turnamen besar. Tapi, hal itu tak akan menghantui para pemain Die Mannschaft saat jumpa Gli Azzurri di perempatfinal Piala Eropa 2016.
Kedua tim besar itu akan saling berduel di Matmut Atlantique, Bordeaux, Minggu (3/7/2016) dinihari WIB, untuk saling berebut tiket semifinal. Jerman melaju ke perempatfinal usai menaklukkan Slovakia 3-0, sementara Italia melibas juara bertahan Spanyol 2-0.
Jika menilik skuat saat ini, jelas Jerman lebih diunggulkan untuk bisa melewati Italia. Tapi patut diingat bahwa Italia sudah teruji lebih dulu menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Belgia dan Spanyol.
Selain itu, Italia patut berharap bahwa para pemain Jerman masih dibayangi ketakutan akan hasil buruk menghadapi mereka. Tercatat dari empat pertemuan di turnamen besar baik Piala Dunia atau Piala Eropa, Jerman selalu kalah dari Italia.
Dimulai dari Piala Dunia 1970, Jerman yang masih bernama Jerman Barat kala itu kalah adu penalti dari Italia di final, lalu di final Piala Dunia 1982 dengan skor 1-3, lalu semifinal Piala Dunia 2006 kala Jerman takluk 0-2, dan terakhir empat tahun lalu saat Italia menang 2-1 atas Jerman di semifinal Piala Eropa.
Masih terbayang tentunya di benak para pemain Jerman yang kala itu dijagokan akan berjumpa Spanyol di final harus takluk 1-2, usai Mario Balotelli dua kali menjebol jala Manuel Neuer.
Jika rentangnya dipendekkan pun, Jerman hanya menang sekali dari delapan pertemuan terakhir kontra Italia, yakni dengan skor 4-1 di laga persahabatan bulan Maret lalu.
Meski demikian, Joachim Loew memastikan para pemainnya tak akan trauma menghadapi Italia dan yakin bisa melewati rivalnya tersebut.
"Kami memang tidak pernah mengalahkan mereka di turnamen besar, tapi kami sama sekali tidak trauma dengan Italia. Saya tidak begitu memikirkan soal masa lalu," ujar Loew seperti dikutip Sky Sports.
"Mereka kini tim berbeda. Itu semua seperti kopi dingin. Epresso segar lebih baik dan saya berharap rasanya lebih enak pada hari Sabtu nanti," sambung Loew sambil berfilosofi mengenai kopi yang sedang diminumnya
Kedua tim besar itu akan saling berduel di Matmut Atlantique, Bordeaux, Minggu (3/7/2016) dinihari WIB, untuk saling berebut tiket semifinal. Jerman melaju ke perempatfinal usai menaklukkan Slovakia 3-0, sementara Italia melibas juara bertahan Spanyol 2-0.
Jika menilik skuat saat ini, jelas Jerman lebih diunggulkan untuk bisa melewati Italia. Tapi patut diingat bahwa Italia sudah teruji lebih dulu menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Belgia dan Spanyol.
Selain itu, Italia patut berharap bahwa para pemain Jerman masih dibayangi ketakutan akan hasil buruk menghadapi mereka. Tercatat dari empat pertemuan di turnamen besar baik Piala Dunia atau Piala Eropa, Jerman selalu kalah dari Italia.
Dimulai dari Piala Dunia 1970, Jerman yang masih bernama Jerman Barat kala itu kalah adu penalti dari Italia di final, lalu di final Piala Dunia 1982 dengan skor 1-3, lalu semifinal Piala Dunia 2006 kala Jerman takluk 0-2, dan terakhir empat tahun lalu saat Italia menang 2-1 atas Jerman di semifinal Piala Eropa.
Masih terbayang tentunya di benak para pemain Jerman yang kala itu dijagokan akan berjumpa Spanyol di final harus takluk 1-2, usai Mario Balotelli dua kali menjebol jala Manuel Neuer.
Jika rentangnya dipendekkan pun, Jerman hanya menang sekali dari delapan pertemuan terakhir kontra Italia, yakni dengan skor 4-1 di laga persahabatan bulan Maret lalu.
Meski demikian, Joachim Loew memastikan para pemainnya tak akan trauma menghadapi Italia dan yakin bisa melewati rivalnya tersebut.
"Kami memang tidak pernah mengalahkan mereka di turnamen besar, tapi kami sama sekali tidak trauma dengan Italia. Saya tidak begitu memikirkan soal masa lalu," ujar Loew seperti dikutip Sky Sports.
"Mereka kini tim berbeda. Itu semua seperti kopi dingin. Epresso segar lebih baik dan saya berharap rasanya lebih enak pada hari Sabtu nanti," sambung Loew sambil berfilosofi mengenai kopi yang sedang diminumnya